Pada Hari Kartini dan Kreatifitas Dunia Para Pendidik PAUD Belajar Bersama Tentang Cara Mendidik Generasi Alpha hingga Membuat APE Berbasis STEM di Rumah Komunitas Kreatif

Dokumentasi Aa Fajar PAUD : Peserta Bersama Ketua Umum IGTKI

Pada hari ini Ahad,21 Aptil 2019, bertepatan dengan hari Kartini untuk Indonesia dan hari Kreatifitas untuk dunia, penulis mengikuti kegiatan pelatihan bersama Kartini-kartini masa kini di Rumah Komunitas Kreatif.

Udara pagi di daerah Rawa Indah Jatiwaringin Pondok Gede Bekasi Jawa Barat masih terasa sejuk  karena sinar matahari terhalang awan tebal hingga tidak dapat menggapai bumi.

Pada rumah nomor 7 yang tidak jauh dari Jl. Rawa Indah 1 terdapat beberapa orang ibu memakai baju khas kartinian. Dan penulis lihat, jam yang melingkar di tangan kiri penulis menunjukkan jam 08.10 menit.

Setelah parkir motor, penulis memasuki pekarangan rumah tersebut yang di depan pagarnya  terpasang papan bertuliskan "Yayasan Rumah Komunitas Kreatif". Beberapa ibu-ibu duduk dipelataran sambil berdiskusi. " Yah, saya gak tahu kalau pada pakai kebaya",ucap salah seorang ibu berbusana muslimah mengungkapkan ketidak tahuannya.

Memang acara ini diselenggarakan dalam rangka hari Kartini, dan juga sebagai tindak lanjut dari pelatihan di Gedung IGTKI Pasar Rebo beberapa minggu lalu. Dan ketika itu diinformasikan oleh panitia bahwa seluruh peserta dianjurkan memakai baju etnik.Untuk penulis sendiri, karena satu-satunya peserta paling ganteng,  maka penulis tidak memakai kabaya. Penulis hanya menggunakan batik putih, supaya sedikit terlihat sinkron dengan Ibu-ibu Kartini zaman now.

Baca : Guru TK Belajar Coding Berbasis STEAM di IGTKI

Saat kami duduk di depan Rumah Komunitas Kreatif sambil menikmati udara pagi, tiba-tiba datang seorang Ibu menggunakan baju etnik mirip Ibu Kartini. "Assalamualaikum, kok pada di luar?" Tegur nya yang mengejutkan kami semua.

Ternyata Ibu tersebut adalah Ibu Ella Yuliawati, Ph.D sang pendiri sekaligus pemilik Rumah Komunitas Kreatif. Setelah kami bersalaman, kami semua dipersilakannya masuk untuk menuju ke tempat yang sudah disiapkan oeh pantia.

Dengan penuh kelembutan seperti Ibu Kita Kartini, Ibu yang pernah menjabat Direktur PAUD di Kemdikbud selama lima belas tahun itu menunjukkan jalan menuju tempat acara, sambil sesekali ia memperkenalkan ruangan-ruangan yang ada.Di area seluas seribu meter persegi tersebut, kami melihat area-area yang unik, kreatif dan menarik terutama untuk anak-anak. 

Penampilannya menyerupai wahana outbond untuk anak-anak yang terdapat beberapa kolam, ada kolam besar yang di atasnya terbentang jembatan dari bambu yang cukup menantang bagi yang takut atau tidak terbiasa melintas di atas titian bergoyang. Dikolam besar tersebut juga ada dua buah perahu getek dari bambu. Dan di sampingnya berjejer kolam-kolam kecil yang didalam nya ada  ikan-ikan lucu warna-warni.

Tidak jauh dari kolam tersebut  terdapat rumah pohon yang dibangun di pohon kelapa dan pohon sukun. Rumah pohon ini disertai panjatan tangga, dinding kayu, ban dan seluncuran, sehingga sangat menarik terutama untuk anak-anak yang senang berpetua lang.

Usai melihat-lihat, kami semua menuju tempat acara pertama yang berada di lantai atas. Di ruangan ini Ibu Ella Yuliawati,Ph.D menyampaikan materi tentang kreatifitas dan inovasi.

Beliau menyampaikan kepada para peserta tentang pentingnya mendidik dan mengajar dengan kreatif dan inovatif. Serta menjadikan anak didik insan yang kreatif dan inovatif.

ibu Ella Yuliawati,PhD Saat Menjelaskan Tentang Kreatifitas

Para peserta pelatihan yang datang dari Jabodetabek, ada juga  dari Jogjakarta, Banten, dan  Tanggerang sangat antusias menyimak materi yang Ibu Ella Yuliawati,Ph.D sampaikan. Ketua Umum IGTKI, Ibu Hj.Farida Yusuf,M.Pd beserta jajarannya pun ikut hadir belajar bersama.

Baca : Menjadi Guru PAUD Harus Bisa Meramal

Pada kesempatan itu Ibu Ella Yuliawati, Ph.D juga mengingatkan kepada para peserta tentang anak-anak usia dini yang sekarang adalah anak dari generasi milenial, yang disebut generasi Alpha. Untuk itu para pendidik PAUD diharapkan menguasai cara mengajar dan mendidik generasi yang lahir setelah generasi Z itu.

Berikut penjelasan singkat dari Ibu Ella Yuliawati, Ph.D tentang generasi Alpha dan cara mendidiknya :

Kelompok generasi berdasarkan tahun lahir yaitu : 

  1. Pre Baby Boom atau Generasi Veterans ( lahir 1945 dan sebelumnya)
  2. The Baby Boomers (lahir 1946 – 1964)
  3. Generation X (lahir 1965 – 1976)
  4. Generation Y atau Generasi Milenial (lahir 1977 – 1997)
  5. Generation Z atau iGeneration, atau sering disebut Generasi Net (lahir  1998 – 2010)
  6. Generation Alpha (lahir 2010 – 2024)
Menurut Mark McCrindle, analis sosial-cum-demograf dari grup peneliti McCrindle, Generasi Alpha adalah:
  1. Generasi yang lahir di antara tahun 2010 – 2024.
  2. Penamaan Alfa dibuat berdasarkan alfabet Yunani, dan sesuai alfabet, Alpha dipilih karena generasi yang lahir sebelumnya telah menggunakan nama Generasi Z.
  3. Anak-anak dari Generasi Milenial.
  4. Sekitar 2,5 juta Generasi Alfa lahir setiap minggu di dunia.
  5. Jumlahnya akan mencapai 2 miliar pada 2025.

Ciri Generasi Alpha :

Sejak lahir mereka sudah hidup di dunia dengan perkembangan teknologi yang pesat. Gadget sudah menjadi bagian dari hidup mereka sepenuhnya. Mereka tumbuh dengan iPad di tangan, tidak bisa hidup tanpa smartphone, dan mampu mengoperasikan gadget hanya dengan mengenali tombol-tombolnya. Perubahan teknologi yang masif ini membuat anak generasi Alpha sebagai generasi paling transformatif.

Kemajuan teknologi yang pesat ini ke depannya akan memengaruhi mereka, mulai dari gaya belajar, materi yang dipelajari di sekolah, sampai dengan pergaulan mereka sehari-hari. Ruang dan waktu tidak lagi menjadi batasan, jarak semakin tidak berarti, pergaulan tidak lagi ditentukan dari faktor lokasi. Tidak heran, dari semua yang mereka dapatkan membuat generasi Alpha ini menjadi lebih cerdas dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Cara mendidik generasi Alpha :
  1. Beri pendidikan agama.
  2. Ajarkan sopan santun dan tanamkan nilai-nilai kekeluargaan.
  3. Bantu tingkatkan kemauan berjuang agar tidak mudah putus asa dan bosan.
  4. Ajak dan ajari anak untuk bersosialisasi.
  5. Beri batasan terhadap gadget. Pada anak 2-3 tahun, screen time maksimal 30 menit. Kemudian ganti dengan melakukan aktivitas lain seperti bermain di outdoor.
  6. Lakukan eye contact dan komunikasi dua arah dengan anak karena hal ini penting bagi perkembangan anak.
  7. Beri anak permainan edukatif. Bila melalui gadget, usahakan kita  lebih interaktif. Contoh, pilih aplikasi yang membuat anak mengerti bentuk, warna, menirukan suara binatang, atau kita juga bisa dancing bersama si kecil melalui gadget.

Setelah mendapatkan materi tentang kreatifitas dan inovasi, dan cara mendidik generasi Alpha, para peserta menuju bengkel kreatif untuk mendapatkan materi cara membuat Alat Permainan Edukatif (APE)  berbasis STEM (Science, Technology, Enginering, Math).

Ibu Ella Yuliawati,PhD Saat Menjelaskan APE Berbasis STEM

Mitigasi bencana (Banjir/longsor, Tsunami, Gunung Merapi), Pasir Kinetik, Perahu Motor, Slime, dan Telur Melayang adalah materi yang para peserta dapatkan di bengkel kreatif. Setelah mengetahui cara membuat dan kegunaannya, semua peserta praktek membuat kelima media edukatif tersebut.

Peserta Sedang Praktek di Bengkel Kreatif

Perahu Motor yang Dibuat Oleh Peserta 

Kegiatan belajar bersama tersebut diakhiri dengan mencoba menjalankan perahu motor yang dibuat oleh para peserta di kolam besar, hingga perahu motor tersebut ada yang berhasil mengarungi kolam tersebut.

Demikian uraian singkat tentang Hari Kartini dan Kreaifitas Dunia Para Pendidik PAUD Belajar Bersama Tentang Cara Mendidik Generasi Alpha hingga Membuat APE Berbasis STEM. Semoga bermanfaat.


Aa Fajar
(Guru TK Islam PB Soedirman Cijantung Jakarta Timur)



Pada Hari Kartini dan Kreatifitas Dunia Para Pendidik PAUD Belajar Bersama Tentang Cara Mendidik Generasi Alpha hingga Membuat APE Berbasis STEM di Rumah Komunitas Kreatif Pada Hari Kartini dan Kreatifitas Dunia Para Pendidik PAUD Belajar Bersama Tentang Cara Mendidik Generasi Alpha hingga Membuat APE Berbasis STEM di Rumah Komunitas Kreatif Reviewed by Aa Fajar Sang Fakir Ilmu on Sunday, April 21, 2019 Rating: 5

1 comment:

Powered by Blogger.