12 Guru Pendidikan Masjid Nurul Hikmah Mengikuti Pelatihan Albarqi, Ada Guru Senior yang Terharu

Alhamdulillah, pada hari Rabu 20 Oktober 2021,12 guru dan 1 staf tata usaha Pendidikan Masjid Nurul Hikmah mengikuti pelatihan metode Albarqy. Hadir juga guru senior yang terharu dan bangga.

Tugas utama guru adalah mendidik, membina, dan mengajar. Atau dalam pendidikan Islam disebut Tarbiyah, Tadib, dan Talim.

Bukan hanya itu, guru juga diwajibkan untuk terus mentarbiyah, mentadib, dan mentalim dirinya guna meningkatkan kualitas diri dan keprofesionalismean-Nya sebagai seorang pendidik.

Salah satu yang perlu ditingkatkan adalah metode pengajaran. Karena metode sangatlah penting untuk dimiliki dan dikuasai oleh guru.

Semakin banyak metode yang dikuasai, guru akan semakin efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dirancangnya.

Pendidikan Masjid Nurul Hikmah adalah lembaga pendidikan yang berorientasi menghasilkan lulusan yang kompoten dalam membaca Alquran.

Karenanya para gurunya senantiasa dibekali dengan berbagai perangkat pendukung pembelajaran salah satunya keilmuan tentang metode pengajaran membaca alquran.

Seperti kemarin para gurunya diikutkan pelatihan metode Albarqy, cara cepat membaca Alquran dengan trainer Ustadzah Eti Rusmiyati,S.Pd dari Alquran Training Center (ATC).

Ada momen menarik pada hari itu, yaitu hadirnya guru senior masjid nurul hikmah pada pelatihan yang dibuka langsung oleh Aa Fajar selaku Kepala Pendidikan Masjid Nurul Hikmah.

Guru senior itu bernama Dian,  anak-anak biasa memanggilnya "Bu Dian". Ibu guru yang sudah puluhan tahun mengajar di Masjid Nurul Hikmah itu sangat antusias mengikuti pelatihan dan terharu, serta bangga.

Bu Dian terharu ketika datang dan hendak pulang. Ketika datang dia terharu karena ada 4 orang guru Pendidikan Masjid Nurul Hikmah yang menegur dan menciumnya.

"Yaa Alloh, Kalian sekarang jadi guru di sini,  masya Alloh.... " ucap Bu Dian penuh bangga dan haru melihat 4 orang yang dulu di didiknya sekarang melanjutkan perjuangannya di Masjid Nurul Hikmah.

Ketika hendak pulang Bu Dian terharu dan bangga karena melihat banyaknya perubahan positif pada bangunan dan ruang kelas tempat dulu ia mengajar dan mendidik anak-anak yang sekarang ada yang menjadi penerus perjuangannya.

Kalau lah Bu Dian haru dan bangga melihat anak didiknya, penulis juga haru dan bangga melihat Bu Dian, karena dia datang dari rumahnya yang berjarak 3 Km dari Masjid Nurul Hikmah dengan berjalan kaki, padahal beliau sudah tidak muda dan kurang sehat.

Benarlah sebuah ungkapan "Ath-thoriqatu ahammu minal maddah. Wal mudarris ahammu minat thoriqah. Wa ma ahammu minal mudarris. Ruhul mudarris ahammu min mudarris binafsihi.

Lebih kurang maknanya seperti ini. “Metode itu lebih penting daripada materi. Tapi guru lebih penting daripada metodenya. Lalu apa yang lebih penting dari seorang guru ? Jiwa guru lebih penting daripada guru itu sendiri.”

Bu Dian sudah tidak muda dan fisiknya sudah tidak prima, tetapi jiwa gurunya, semangat belajarnya masih muda dan prima. Semoga para guru yang mengikuti pelatihan bukan sekadar dapat ilmu metode albarqy tapi juga dapat inspirasi dari semangatnya Bu Dian guru senior Masjid Nurul Hikmah.

Wallahu'alam.

12 Guru Pendidikan Masjid Nurul Hikmah Mengikuti Pelatihan Albarqi, Ada Guru Senior yang Terharu 12 Guru Pendidikan Masjid Nurul Hikmah Mengikuti Pelatihan Albarqi, Ada Guru Senior yang Terharu Reviewed by Aa Fajar Sang Fakir Ilmu on Thursday, October 21, 2021 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.