Inilah Etika Guru PAUD Profesional Menurut Imam Al-Ghazali Hujjatul Islam



Etika guru PAUD yang profesional  menurut Imam Al-Ghazali ini penting untuk diketahui, difahami, dan dimiliki oleh seorang yang mengabdikan diri di pendidikan anak usia dini. Dalam kitabnya yang terkenal yaitu Ihya Ulumuddin, beliau menjelaskan etika yang harus dimiliki oleh seorang guru.

Imam Al-Ghazali, memiliki nama asli yaitu Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali ath-Thusi . Ia seorang filsuf, teolog, ahli hukum, pakar pendidikan, dan sufi yang terkenal di dunia Islam.  Gelarnya Zainuddin, Hujjatul Islam, Alfaqih, Ash-Shufi, Asy-Syafi’i, dan Al-Asy’ari. Dari gelar-gelar tersebut, yang paling populer adalah Hujjatul Islam (Sang Pembela Islam).

Imam Al-Ghazali lahir di Thus (dekat Khurasan) di Persia (Sekarang Iran) pada tahun 450 H atau 1058 Masehi. Beliau seorang ulama yang produktif, banyak kitab yang beliau tulis. Kitabnya yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah Ihya Ulumuddin, dan Ayyuhal Walad.

Dalam kitabnya Ihya Ulumuddin Imam Al-Ghazali menjelaskan etika guru yang profesional. Memang  guru yang beliau jelaskan bersifat umum, tidak khusus untuk satu bidang keguruan. Sehingga penting juga untuk diketahui, difahami dan dimiliki oleh guru PAUD terutama untuk guru PAUD yang lembaganya menjadikan guru sebagai model pendidikan etika, atau karakter untuk peserta didiknya.

Baca Juga : Inilah Mindset yang Harus Dimiliki Guru PAUD

Berikut uraian etika guru profesional menurut Imam Al-Ghazali sebagaimana yang Aa Fajar PAUD kutip dari bukunya Yanuar Arifin  “Pemikiran-Pemikiran Emas Para Tokoh Pendidikan Islam Dari Klasik Hingga Moderen”,  yaitu :

Pertama : Memiliki Rasa Kasih Sayang.

Menurut Imam Al-Ghazali etika pertama seorang guru yang profesional adalah harus memiliki rasa kasih sayang kepada peserta didiknya. Guru harus dapat memperlakukan peserta didiknya seperti anak kandungnya sendiri. Untuk etika ini Imam Al-Ghazali merujuk sebuah hadist Rasulullah saw :

Sesunguhnya aku ini bagimu seperti seorang ayah bagi anaknya” (HR.Abu Dawud)

Kedua : Mengajar dengan Tulus-Iklas

Etika guru  yang profesional berikutnya adalah mengajar dengan niat yang tulus-iklas semata-mata hanya untuk memperoleh ridha Allah SWT. Baginya, tugas mengajar hanya karena Allah SWT semata  dan dalam rangka mendekatkan diri kepadanya.

Untuk etika yang kedua ini, beliau memperkuatnya dengan Firman Allah SWT :

Dan,wahai kaumku! Aku tidak meminta harta kepada kamu  sebagai upah atas seruanku. Upahku hanyalah dari Allah...” (QS.Huud ayat 29)

Ketiga : Membimbing dan Mengarahkan Peserta Didik

Etika guru yang profesional selanjutnya adalah dapat membimbing dan mengarahkan peserta didik. Imam Al-Ghazali menyatakan, sangatlah penting bagi guru untuk melarang peserta didiknya mempelajari sesuatu yang belum waktunya untuk mereka pelajari. Guru harus dapat menjelaskan tentang ilmu yang peserta didiknya pelajari.

Tentang etika ini, Imam Al-Ghazali menyampaikan bahwa tugas guru sesungguhnya bukanlah sekadar mengajar. Melainkan lebih dari itu, guru haruslah mampu membina dan mengarahkan peserta didiknya agar mereka tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Guru harus dapat menunjukkan jalan kebaikan, dan memahaminya agar peserta didik meraih kesuksesan dalam belajar.

Baca Juga : Menjadi Guru PAUD Harus Kutu Buku

Keempat : Bersikap Lemah Lembut

Etika berikutnya yang harus dimiliki oleh guru yang profesional adalah bersikap lemah lembut kepada peserta didik.Menurut Imam Al-Ghazali seorang guru harus menggunakan cara-cara yang simpatik saat menjalankan tugasnya.Guru tidak boleh berlaku kasar atau buruk kepada peserta didiknya, tidak boleh mencaci dan memaki peserta didiknya. Guru juga tidak boleh berlaku kasar secara fisik kepada peserta didiknya. Guru harus sabar dalam menghadapi perilaku peserta didiknya.

Menurut Al-Ghazali banyak murid yang memiliki sikap kasar, suka melawan kepada guru, dikarenakan mereka sering diperlakukan kasar oleh gurunya. Karenanya  penting seorang guru memiliki sikap lemah lembut kepada peseerta didiknya.

Kelima : Tidak Meremehkan Mata Pelajaran Lain

Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa guru yang profesional hendaknya tidak meremehkan atau mencela mata pelajaran lain yang diajarkan oleh guru lain.Guru yang profesional seharusnya mencontohkan yang baik kepada peserta didiknya dengan memberikan penghormatan kepada ilmu pelajaran yang lain dan mendorong peserta didik untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan sesuai kemampuan dan bakatnya agar potensi yang dimilikinya dapat berkembang secara optimal.

Kelima : Memahami Tingkat Kecerdasan Peserta Didik

Seorang guru yang profesional harus mengakui adanya perbedaan tingkat kecerdasan yang dimiliki peserta didiknya . Karena itu, Imam Al-Ghazali menekankan pentingnya kesadaran seorang guru agar membatasi diri dalam mengajar. Artinya, guru harus menyesuaikan pengajarannya dengan batas kemampuan pemahaman atau nalar para murid. Tidak benar guru menyampaikan pelajaran yang tidak dapat dijangkau oleh akal para muridnya.

Baca Juga : Keunikan Anak PAUD Dengan Tahapan Menggambarnya

Untuk memperkuat etika ini, Imam Al-Ghazali mengtip hadist Rasulullah saw :

Kami para Nabi diperintah Allah SWT untuk menempatkan masing-masing orang pada tempatnya dan berbicara dengan mereka menurut tingkat pemikirannya”. (HR. Abu Dawud)

Baca Juga : Inilah Pelajaran di PAUD Menurut Bapak Kedokteran Dunia, Ibnu Sina 

Keenam : Memahami Bakat, Tabiat, dan Kejiwaan Peserta Didik

Etika guru yang profesional, selain memahami perbedaan tingkat kecerdasan peserta didiknya, juga harus mengetahui dan memahami bakat, tabiat, dan kejiwaan dari peserta didiknya. Dengan memahami bakat, tabiat, dan kejiwaan mereka guru akan mampu mnyesuaikan pengajarannya, guru tidak akan sembarangan dalam menyampaikan materi pengajarannya.

Ketujuh : Berpegang Teguh Terhadap Prinsip

Guru yang profesional adalah guru yang selalu berpegang teguh terhadap prinsip yang dipegangnya. Ia harus berupaya keras untuk merealisasikan prinsipnya.  Guru harus dapat mengamalkan ilmu yang diketahuinya, karena sesungguhnya kemuliaan eorang guru sangat tergantung dari komitmennya terhadap keilmuan yang dimilikinya.

Imam Al-Ghazali mengingatkan agar guru tidak sekali-kali melakukan perbuatan yang bertentangan dengan prinsip yang dikemukakannya.Karena jika hal itu dilakukannya akan menghilangkan kewibawaannya. Ia akan menjadi sasaran penghinaan dan ejekan orang lain, termasuk peserta didiknya, yang pada akhirnya ia akan kehilangan kemampuan dalam mengatur peserta didiknya.

Untuk memperkuat etika ini, Imam Al-Ghazali menyampaikan firman Allah SWT :

Mengapa kamu menyuruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri...”. (QS. Albaqarah ayat 44)

Demikianlah uraian singkat tentang etika guru PAUD yang profesional menurut Imam Al-ghazali, semoga bermanfaat, semoga dapat kita fahami dan miliki etika-etika tersebut.

Aa Fajar
(Guru TK Islam PB Soedirman Cijantung Jakarta Timur)
Inilah Etika Guru PAUD Profesional Menurut Imam Al-Ghazali Hujjatul Islam Inilah Etika Guru PAUD Profesional Menurut Imam Al-Ghazali Hujjatul Islam Reviewed by Aa Fajar Sang Fakir Ilmu on Saturday, May 04, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.