Para pejuang PAUD, tahun ajaran baru 2020-2021 akan dimulai
esok hari Senin 13 Juli 2020. Kita tahu pembelajarannya akan sangat berbeda
dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini pun orang tua, guru, dan anak-anak
suasana hatinya masih penuh kehawatiran.
Khawatir merupakan perasaan yang wajar dalam diri
seseorang, apalagi ada keadaan dari luar diri yang mendukungnya. Kita tahu, dari
bulan Maret keadaan negara kita sangat menghawatirkan karena hadirnya virus
corona.
Dan hingga saat ini jumlah orang tertular virus yang
mematikan itu angkanya terus meningkat. Beberapa wilayah telah berubah menjadi
zona merah. Sehingga, sesuai aturan, sekolah yang berada di zona merah tidak
diperbolehkan mengadakan kegiatan belajar mengajar langsung di sekolah.
Begitulah dampak dari penyebaran virus corona terhadap dunia
pendidikan. Bukan hanya berdampak kepada kegiatan pembelajaran, pastinya juga
berdampak terhadap psikologi orang tua, guru, dan termasuk peserta didik.
Para orang tua khawatir jika diri dan anaknya beraktifitas di luar rumah.
Guru juga khawatir beraktifitas di sekolah. Begitu juga dengan peserta didik.
Mereka semua khawatir. Tentunya, khawatir terkena penyakit yang hingga saat ini obatnya belum ditemukan.
Perasaan khawatir merupakan hal yang wajar. Tetapi jika
berlebihan, hingga menjadi was-was, hal ini yang perlu dihindari. Karena
perasaan was-was merupakan bisikan setan. Begitulah Allah Swt mengabarkan sebagaimana yang
tercatat di dalam Alquran surat Annas.
Karenanya, kita perlu berlindung dari perasaan was-was.
Dan tentunya juga kita perlu memohon perlindungan kepada Allah Swt dari terkena
penyakit, terutama penyakit corona yang menurut data terkini di Indonesia ada
74.018 orang yang terkena. Berlindung kepada Allah dengan cara senantiasa membaca doa.
Dan sebenarnya, berdoa merupakan kegiatan yang sudah biasa dilakukan di
sekolah, terutama sekolah yang berlandaskan agama. Biasanya pada pagi hari,
sebelum memulai pelajaran, peserta didik membaca doa bersama guru. Seperti di
sekolah penulis, kami menyebutnya ikrar dan doa pagi.
Yaitu membaca syahadat, kemudian membaca “Rodhitubillahi robba
wabil islammidina wabimuhammadin nabiyyaw warrasula wa bilqurani imama wa
hakama”. Dilanjut membaca doa pagi “Allohumma inni as’aluka ilman nafia wa rizqon
thoyyiban wa amalan mutaqobbala”.
Para pejuang PAUD pasti juga sering membaca doa bersama anak-anak di sekolah, minimal
membaca doa mau belajar. Untuk itu, sepatutnya pada pembelajaran jarak jauh membaca doa bersama tetap
dilakukan dan bacaan doanya perlu ditambahkan yaitu membaca doa perlindungan agar
terhindar dari penyakit dan perasaan was-was.
Berikut ini bacaan doa yang para pejuang PAUD bisa ajarkan dan baca
bersama anak-anak. Bisa saat zoom class atau pada video singkat saat menyapa anak-anak
di pagi hari :
Sumber Gambar Yufid TV |
Doa tersebut termasuk zikir, dapat dibaca pada pagi dan sore hari sebanyak tiga kali. Sebagaimana pesan Nabi Muhammad saw : "Barang siapa yang membaca zikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi hari dan sore hari, maka tidak akan ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya." (HR.Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Majah).
Baca Juga : Cara Membacakan Buku yang Menarik Menggunakan Zoom di HP
Baca Juga : Cara Membacakan Buku yang Menarik Menggunakan Zoom di HP
Rekan-rekan pejuang PAUD dapat mengajarkan dan membaca doa tersebut setiap hari bersama anak-anak secara online sebelum mulai pembelajaran inti.
Insya Allah, dengan rutin membaca kedua doa tersebut kita dan anak-anak didik kita akan terjaga dari segala penyakit termasuk corona dan terhindar dari perasaan was-was yang merupakan bisikan syaithan. Dan semoga Allah mengangkat corona dari negeri yang kita cintai ini.
Aamin
Baca Juga : Lagu PAUD Bernuansa Islami
Guru PAUD Harus Tahu, Ini Dua Doa yang Penting Diajarkan dan Dibaca Saat Ajaran Baru Nanti
Reviewed by Aa Fajar Sang Fakir Ilmu
on
Sunday, July 12, 2020
Rating:
No comments: