Alhamdulillah, kemarin saya mendapatkan pengalaman literasi warbyasah.
Setelah lama menggeluti dunia menulis, baru pertama itu saya mengikuti acara yang warbyasah inspiratif dan motivatif. Bagaimana tidak warbyasah, acara
tersebut diikuti oleh 55 penulis cilik.
Pada hari Sabtu, 05 September 2020, Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Assa’adah mengadakan workshop literasi untuk peserta didik kelas
5. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Ibu Intan Sari Chusnul Chotimah,S.Si dan diselenggarakan secara online itu bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan literasi siswa terutama dalam menulis cerita.
Ibu Kepala Sekolah menyampaikan bahwa selama pembelajaran
online, pastinya para peserta didik mendapatkan pengalaman baik suka maupun
duka. Sangat sayang jika pengalaman berharga itu hilang begitu saja, akan lebih
baik dan bermanfaat jika peserta didik dapat menuliskannya. Dan kemudian
dikumpulkan menjadi sebuah buku antologi.
Karena itu pihak sekolah memfasilitasi kegiatan literasi untuk mengasah kemampuan menulis, agar peserta
didik dapat menuliskan pengalamannya menjadi sebuah cerita inspiraif dengan
mudah dan menyenangkan. Dan mengundang saya, Aa Fajar, untuk memberikan siraman
spirit literasi dan cara menulis yang mudah dan asyik.
Sekolah Islam yang berada di Jalan Jaha Kelurahan Kali Sari itu
menamakan workshop tersebut “Achievement Motivation Training” (AMT) dengan tema
“Membangun Budaya Literasi Digital Menuju Assa’adah Berkarakter”.
Kegiatan yang diselenggarakan melalui aplikasI Zoom itu akan
dilakukan dua kali. Pertama, Sabtu 05 Sepetember 2020 untuk peserta didik kelas
5 yang berjumlah 55 anak. Kedua, Sabtu 12 September 2020 untuk peserta didik
kelas 6 yang berjumlah 74 anak. Acara berlangsung selama 4 jam, dari jam
08.00-12.00 WIB.
Pada sesi pertama, para peserta wokshop mendapatkan materi
tentang kepenulisan berupa motivasi dan cara menulis yang mudah dan asyik.
Berbagai informasi tentang manfaat menulis mereka dapatkan, salah satunya
sebagai sumber pahala atau ladang amal jariah. Sebuah pahala yang sangat
didambakan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah Swt.
Pada sesi yang berlangsung dua jam itu, mereka juga
mendapatkan “Chalenge” berhadiah tiga buah ebook kisah Sahabat Rasulullah saw
untuk lima orang pertama yang berhasil menyelesaikannya. Chalenge tersebut
berupa tantangan menulis pengalaman yang telah mereka lakukan. Sehingga chalenge
tersebut bukan sekadar tantangan, tetapi pelatihan. Yaitu berguna untuk melatih
kemampuan mereka dalam mengungkapkan pengalaman yang ada di memori menjadi
rangkaian kata-kata di atas kertas.
Pada sesi kedua, yang dimulai setelah break, para peserta
praktek menulis dengan dibimbing langung oleh Aa Fajar. Setelah dijelaskan
tentang judul, pembukaan tulisan, isi, penutup, cara menulis, dan mencontohkannya,
jari-jari mereka langsung menari-nari bersama pensil di atas kertas.
Tahap pertama mereka disuruh menulis satu paragraf. Dan Tidak
perlu waktu lama, beberapa peserta sudah berteriak “Sudah Kak”. Kemudian secara
bergiliran mereka membacakan hasil goresan tangannya itu. Subhanallah.... tulisan
mereka keren-keren. Sehingga saya hanya sedikit mengomentari dan memberi masukan.
Selesai membaca, mereka melanjutkan menulis paragraf selanjutnya
dengan mengikuti saran dari saya. Begitu seterusnya, sehingga pada sesi kedua
itu mereka sudah menghasilkan satu karya tulisan. Sebuah tulisan yang
menunjukkan bahwa membuat tulisan itu mudah dan asyik.
Terimakasih SDIT As-sa’adah telah memberikan pengalaman
warbyasah kepada saya dan para penulis cilik yang menyenangkan (Sa'adah). Lancar dan sukses program
literasinya dan semoga Allah Swt mudahkan proses pembuatan buku antologinya. Serta menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain sehingga dapat mengikuti jejak warbyasah tersebut.
Aaamin.
No comments: