Kembali Aa Fajar Mendapatkan Pengalaman Literasi Warbyasah Bersama Anak-Anak yang Visioner dan Menggembirakan (Assa'adah)

 


Alhamdulillah, kemarin saya kembali mendapatkan pengalaman warbyasah bersama anak-anak yang menggembirakan (Assa’adah). Sebagaimana tulisan saya minggu lalu, bahwa pada hari Sabtu, 12 September 2020 adalah jadwal workshop literasi peserta didik kelas 6 Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Assa’adah.

Jadi, pengalaman warbyasah yang saya dapatkan adalah tentang literasi. Semua pendidik pastinya tahu, apa itu literasi?. Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan membaca dan menulis. Salah satu keahlian atau skil yang penting terutama pada era digital seperti sekarang ini,terlebih di masa depan kelak yang ilmu pengetahuan dan teknologinya lebih canggih daripada  sekarang.

Karenanya, pendidikan literasi harus dimulai sejak usia dini agar budaya literasi tumbuh pada diri anak. Kelak, mereka akan menjadi generasi yang menjadikan membaca dan menulis sebagai aktifitas keseharian mereka dan dapat mengembangkannya sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada. Sehingga mereka menjadi pemain utama di panggung kehidupan moderen, bukan hanya sebagai penonton, apalagi penonton yang konsumtif, naudzubillah !.

Begitulah harapan kita sebagai seorang pendidik kepada anak-anak kita. Sebagaimana tema Workshop Literasi yang diangkat oleh panitia, yang tidak lain adalah guru-guru SDIT Assa’adah, yaitu “Menulis Sejuta Harapan, Membangun Peradaban”.  Out putnya, setelah mengikuti workshop peserta didik dapat menuliskan cita-cita mereka yang nantinya akan disatukan menjadi sebuah buku antologi.

Buku antologi nya pun bertemakan masa depan. Sebuah tema yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia pada lima belas tahun yang akan datang. Kelak, semua bidang akan dirubah oleh anak-anak kelas 6 Assa’adah. Bukan hanya Indonesia, melainkan dunia akan berada di genggaman mereka dan akhirat ada di hati mereka.

Bagaimana saya bisa tahu, apakah itu ramalan?. Tentu bukan, karena saya bukan peramal. Saya tahu dari tulisan-tulisan mereka ketika praktek menulis. Sebagaimana Workshop adik kelas mereka, ada dua sesi. Sesi pertama tentang motivasi menulis, dan sesi kedua praktek menulis. Mereka pun yang kelas 6 mendapatkan materi yang sama hanya berbeda bobot dan tema tulisan ketika praktek.

Baca Tulisan Sebelumnya : Pengalaman Literasi Warbyasah Bersama Anak-Anak yang Menyenangkan

Pada sesi praktek, saya meminta mereka untuk menuliskan cita-cita mereka, hal yang memotivasi cita-cita mereka, dan upaya apa yang akan mereka lakukan untuk menggapainya. Praktek ini sesuai dengan tema buku antologi yang akan mereka buat yaitu “Mimpi Tanpa Batas”.

Sesi kedua hanya berlangsung selama satu setengah jam kurang, dimulai jam 10.30 berakhir ketika adzan sholat dzuhur berkumandang. Walaupun waktunya singkat, mereka dapat mengungkapkan cita-cita dan gambaran masa depan yang ada di benak mereka menjadi rangkaian kata yang tersusun rapih di atas kertas.

Mereka ada yang bercita-cita ingin menjadi dokter yang hafal alquran dan memiliki rumah sakit untuk orang yang tidak mampu. Ada yang ingin menjadi pengusaha sukses yang hafal alquran dan akan mendirikan pesantren untuk anak-anak miskin. Ada yang ingin menjadi desainer, perancang aplikasi, editor, pemain sepak bola. Warbyasahnya, apapun cita-citanya, mereka ingin menjadi penghafal alquran.

Lebih warbyasahnya. Ada yang ingin menjadi Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan, dan Presiden, yang hafal alquran dan memberikan solusi-solusi terhadap permasalahan yang ada di negeri ini. Ketika mereka membacakan tulisannya, mereka seperti politikus yang sedang berorasi dihadapan para pendukungnya. Karenanya, nama mereka saya rahasiakan, khawatir dicari partai-partai yang lagi kekurangan kader, he,he,he.

Pokoknya, walaupun saya hanya melihat mereka dari layar laptop, saya dapat melihat aura  literasi mereka yang menyala-nyala. Dan meski hanya suara yang saya dengar dari tulisan mereka, saya dapat merasakan betapa mereka sangat visioner dan bersemangat ingin membuat perubahan di negara yang mereka cintai dan dunia yang mereka huni ini. Dan hati saya merasakan betapa hati mereka sangat mendambakan bertemu Allah Swt di surganya kelak.

Terimakasih Ibu Kepala SDIT As-sa'adah, Ibu Intan Sari Chusnul Khatimah,S.Si, Ibu Siska Ferdiani,S.Pd selaku Wakil Bidang Kurikulum dan Dewan Guru yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk membersamai anak-anak yang menggembirakan (As-sa'adah) dan visioner hingga terukir pengalaman literasi yang warbyasah. Sukses program literasinya, lancar proses penerbitan buku antologinya, dan anak-anak As-sa'adah semangat selalu dalam meraih cita-cita kalian dan teruslah menulis!.

 

Kembali Aa Fajar Mendapatkan Pengalaman Literasi Warbyasah Bersama Anak-Anak yang Visioner dan Menggembirakan (Assa'adah) Kembali Aa Fajar Mendapatkan Pengalaman Literasi Warbyasah Bersama Anak-Anak yang Visioner dan Menggembirakan (Assa'adah) Reviewed by Aa Fajar Sang Fakir Ilmu on Sunday, September 13, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.