Para pejuang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terus bergerak. Meski asupan materi jauh dari sejahtera, mereka tetap semangat berjuang demi kemajuan dunia pendidikan Indonesia. Wabah corona yang menerjang negeri ini, hingga meminimalisir pendapatan mereka, pun tidak mematahkan semangat juang mereka.
Apapun keadaannya, guru PAUD tetap good looking. Bukan hanya
di hadapan para peserta didik, kepala sekolah, dan orang tua. Saat menuntut ilmu
pun mereka tetap good looking. Meski belajarnya online dan berjam-jam di depan
layar, wajah mereka tetap memancarkan aura semangat perubahan.
Seperti kemarin,hari Rabu 16 September 2020. Saya
mendapatkan kesempatan untuk membersamai 170 guru PAUD dari berbagai daerah
mengikuti Bimbingan Teknis (Bintek) Penguatan Pembelajaran Satuan PAUD Tahap 1 yang
diselenggarakan oleh Direktorat PAUD Kemendikbud dan Persatuan Guru Republik
Indonesia.
Acara yang diselenggarakan secara online itu dihadiri oleh
Direktur PAUD Kemendikbud Bapak
DR.Muhammad Hasbi, Ketua Umum PGRI Ibu Prof. DR. Unifah Rosyidi,M.Pd dan Ketua
YPLP (Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan) PGRI Pusat Bapak ProF. DR. Supardi dan
diselanggarakan selama tiga hari.
Pada Bintek yang dimulai jam 08.00 hingga 17.00 WIB itu, para
pejuang PAUD akan mendapatkan berbagai materi pembelajaran untuk anak dan
keadministrasian selama masa pandemi. Harapannya, setelah mengikuti Bintek
peserta dapat merancang pembelajaran dari rumah (BDR) dengan konsep yang benar,
menyenangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasinya.
Pada Bintek itu, saya mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan tentang Kegiatan Bermain Matematika di Rumah. Selama dua jam saya
berbagi materi, berdiskusi, dan bermain jari membilang bersama para pejuang PAUD
yang mayoritas emak-emak itu. Walaupun
saya menyampaikannya di jam rawan tidur (13.00 – 15.00 WIB ), mereka mengikuti
dengan semangat hingga saya mengucapkan salam perpisahan.
Kita tahu, matematika merupakan pelajaran yang sangat minim
penggemar. Bagi mayoritas orang mendengar namanya saja sudah sungkan, jika bersamanya
ingin segera mengakhiri. Karenanya, ketika hendak menyampaikan materi saya
khawatir para peserta jenuh, gelisah, lalu meninggalkan room tanpa berita.
Tetapi, dugaan saya itu meleset jauh. Ternyata para pejuang PAUD sangat bersemangat
memperhatikan saya memaparkan materi pelajaran terkait angka-angka itu.
Alhamdulillah, mereka sangat senang. Dan ini sesuai dengan
tujuan dari materi Bermain Matematika di rumah yaitu agar peserta dapat membuat
kegiatan belajar matematika yang benar, menyenangkan, dan dapat menstimulus
aspek perkembangan peserta didik. Bukan hanya aspek kognitif, tetapi seluruh
aspek perkembangan anak tertutama aspek nilai-nilai agama dan moral.
Selama dua jam, berbekal materi dari Direktorat PAUD Kemendikbud,
saya menyampaikan materi pembelajaran matematika yang dapat dilakukan di mana
saja termasuk di lingkungan rumah dan sambil bermain. Sehingga guru tidak
melulu membuat lembar kerja berhitung yang memerlukan biaya kertas, tinta printer,
dan foto copy.
Seperti kegiatan membilang, biasanya para guru membuatnya
dalam bentuk lembar kerja menarik garis. Bagian sebelah kanan angka, sebelah
kiri gambar. Peserta didik diintruksikan untuk menghitung jumlah gambar,
kemudian membuat garis penghubung ke angka yang sesuai dengan jumlah gambar.
Kegiatan seperti ini ketika di rumah (BDR), guru dapat menggantinya dengan
kegiatan bermain yang menyenangkan, seperti menghitung jumlah kursi yang ada
diruang tamu, menghitung bawang di dapur sesuai angka yang ada, atau menghitung
tanaman yang ada di pekarangan.
Saya juga menyampaikan tentang pembelajaran integral, saya
sampaikan bahwa walaupun materi ini tentang matematika bukan berarti
pembelajaran yang dibuat untuk peserta didik nanti 100% matematika learning.
Matematika hanya bagian dari kegiatan pembelajaran yang dirancang guru. Guru
harus bisa membuat kegiatan bermain yang mencakup enam aspek perkembangan anak
yaitu nilai-nilai agama dan moral, bahasa, fisik motorik, kognitif, sosial
emosional, dan seni. Seperti, memasak
bersama bunda. Dikegiatan ini bisa dimasukkan aktifitas matematik seperti
menghitung jumlah bumbu masak atau alat masak yang digunakan .
Setelah saya menyampaikan semua konsep bermain matematika di
rumah, yang diselingi dengan ice breaking jari membilang, para pejuang PAUD
mendapatkan tugas membuat kegiatan bermain matematika di rumah yang mencakup
enam aspek perkembangan anak dan sesuai tahapan usia dan perkembangan peserta
didik. Mereka diberi waktu 15 menit untuk menuliskannya. Sepuluh orang yang menyelesaikan pertama akan
mendapatkan 3 buah ebook menarik dari saya.
Semua peserta mengerjakan tugas tersebut dengan semangat.
Walau serius wajah mereka tetap good looking. Waktu baru berjalan 7 menit, host
sudah mengantongi sepuluh nama. Mereka berasal dari berbagai wilayah, ada yang
dari Padang Sumatera Barat, Kalimantan, yang terdekat dari Jawa Timur.
Saya meminta kesepuluh orang itu membacakan kegiatan bermain
matematika yang telah dirancangnya. Meski sudah enam jam lebih mengikuti acara,
ketika membaca wajah mereka tetap good looking, sedikitpun tidak berkurang aura
semangat mereka. Seperti Bunda Desi Astuti dari Padang, Sumatera Barat, ketika membaca ia sangat good looking dan
dipenghujung kebersamaannya dengan saya
dia berteriak dengan semangatnya “Paud Semangat”.
Terimakasih Direktorak PAUD, YPLP PGRI dan seluruh panitia
Bintek yang telah memberikan saya kesempatan untuk membersamai para pejuang
PAUD yang selalu good looking. Walau hanya dua jam, kebersamaan itu telah menjadikan
wajah saya bertambah good looking. Hehehe.
Alhamdulillah saya dapat ebook nya LBH dari 3 pak hehehe
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga bermanfaat.
ReplyDeleteAlhamdulillah....terima kasih pak fajar.... Bonus Ebook nya bagus sekali.. Materi nya sangat mudah di pahami.
ReplyDeleteTerimakasih atas ilmunya
ReplyDeletejadi pengen jadi guru PAUD yang selalu ceria bersma anak anak hehehe
ReplyDelete