Tantangan Mindset Pada Implementasi Kurikulum Merdeka, Terutama di PAUD


Dunia terus berubah, yang tidak berubah hanyalah perubahan itu sendiri. Artinya semua bidang kehidupan mengalami perubahan termasuk bidang pendidikan. 

Saat ini pendidikan Indonesia sedang berproses menuju penerapan kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. Mayoritas sekolah ikut berproses dan semuanya terkena imbas dari proses perubahan itu. 

Setiap perubahan tidak ada yang mudah dan instan, terlebih perubahan yang menyangkut sistem yang dioperasikan oleh orang-orang yang sudah nyaman dengan sistem yang ada. 

Merubah sistem bukan saja mengganti perangkat keras, perangkat lunaknya pun sangat perlu bahkan hal pertama dan utama untuk diperbaharui. Disinilah tantangannya, karena perangkat lunak ini tidak terlihat dan berada di dalam kepala dan tetap tidak terlihat walau kepalanya dibelah. 

Perangkat lunak yang dimaksud adalah mindset, adapun perangkat kerasnya adalah sistem beserta perangkat pendukungnya yang sebagiannya terangkum dalam Kurikulum Operasional Sekolah (KOS). 

Siapapun yang rajin membaca dapat dengan mudah memahami sistem pengajaran yang disebut kurikulum merdeka itu, video yang menjelaskan tentangnya pun sudah banyak di youtube. 

Tetapi sebagaimana pepatah lama yang mengatakan "teori mah gampang, praktekinnya yang susah." Maksudnya untuk mengaplikasikan sebuah teori ada tantangan terlebih teori pembelajaran yang menyangkut banyak kepala dan masa depan umat manusia. 

Tantangannya ada yang dari diri sendiri (internal) dan ada yang dari luar diri (eksternal). Dari luar dan dalam bentuk tantangannya ada yang sama, yaitu mindset. 

Mindset adalah kumpulan pemikiran yang terbentuk di alam bawah sadar seseorang berdasarkan ilmu, pengetahuan,informasi, pengalaman hidup, dan keyakinan yang diperolehnya yang dapat mempengaruhi pikiran sadar, sikap dan perilaku seseorang dalam merespon sesuatu yang sedang dihadapinya dan yang akan datang. 

Tantangan mindset internal tentunya diri guru itu sendiri dan hanya dia sendiri yang dapat merubahnya dengan cara mau, niat, berusaha, dan berlatih. 

Adapun tantangan mindset eksternal yaitu pikiran guru-guru lain atau rekan mengajar, tenaga kependidikan, dan juga orang tua peserta didik. 

Untuk merubah mindset sendiri bisa dan akan mudah jika memiliki tekad. Tetapi untuk merubah mindset orang lain, terlebih jika mereka tidak mau karena nyaman dengan sistem yang lama, inilah yang tidak mudah. 

Salah satu mindset yang harus dirubah adalah tentang pembelajaran dan murid. Kurikulum merdeka menekankan pembelajaran berpusat pada murid, bukan teacher center. 

Artinya guru harus memahami tumbuh kembang anak, tahapan perkembangannya, kebutuhan, minat, bakat anak, dan memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan karakteristik anak. 

Untuk di PAUD atau TK, guru yang bermindset pembelajaran adalah hasil dan harus sesuai dengan kenyataan atau minimal dengan harapan guru dan orang dewasa lainnya. Pada kurikulum merdeka mindset tersebut harus dirubah. 

Pada kurikulum merdeka pembelajaran adalah proses dan tempat anak mengeksplor kemampuan, minat, dan bakatnya untuk menemukan hal baru yang dapat menambah pengalaman pengetahuannya, mengasah bakat dan menstimulus aspek perkembangannya. Guru hanya sebagai fasilitator, bukan kreator yang membantu anak menyelesaikan tugas dan mempercantik karya anak sehingga terlihat menarik padahal bukan karya anak-anak unik. 


Wallohu'alam



Tantangan Mindset Pada Implementasi Kurikulum Merdeka, Terutama di PAUD Tantangan Mindset Pada Implementasi Kurikulum Merdeka, Terutama di PAUD Reviewed by Aa Fajar Sang Fakir Ilmu on Friday, October 21, 2022 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.